Dr. H. Abdul Radjak, DSOG adalah anak ke-10 dari 11 bersaudara, dari pasangan H. Abdul Wahid bin Djimun dan ibu Hj. Asemah binti Aseni. Lahir di Jakarta pada 13 September 1943 meninggal di RS Dr. Abdul Radjak Salemba, Jakarta Pusat, pada 22 Juni 2019, jam 04.36 WIB, dalam usia 76 tahun.
Almarhum berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang mandor derek di sebuah perusahaan derek pelabuhan di Tanjung Priok. Meski dengan keterbatasan, almarhum bisa sekolah hingga menjadi dokter. Sejak kecil jiwa kepemimpinannya sudah muncul bahkan memiliki tingkat solidaritas yang tinggi juga keberanian. Sifat-sifat itulah yang membawanya kelak menjadi orang yang sukses.
Keikutsertaannya dalam American Field Service (AFS) & Exchange Program pada tahun 1962 menjadi salah satu batu pijakannya untuk berpikir lebih terbuka dan maju. Setelah lulus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1969), almarhum sempat berkarier menjadi PNS sambil mengembangkan klinik bersama istrinya, Dr. Sudinaryati, MARS, yang juga dokter.
Klinik pertamanya, Rumah Bersalin Tegalan, diresmikan pada tahun 1976 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Klinik inilah cikal bakal bisnisnya yang kini berkembang menjadi Abdul Radjak Group. Abdul Radjak Group terdiri dari jaringan rumah sakit (RS MH Thamrin/RS Dr. Abdul Radjak), klinik, perusahaan alat kesehatan, yayasan pendidikan (Universitas MH Thamrin), Passadena Village, dan sebagainya.
Dr. H. Abdul Radjak, DSOG selain aktif di dunia kesehatan dan bisnis, juga menjadi tokoh nasional dan internasional. Pernah menjadi konsultan WHO dan berkantor di Jenewa, Swiss, pada tahun 1986 dan menggagas telemedicine untuk negara berkembang, President of the 11th APCEDM (Asia Pacific Conference on Emergency and Disaster Medicine) pada tahun 2012, dan menjadi pembicara di forum nasional da internasional.
Selain itu, meski tidak begitu tertarik pada dunia politik, namun sebagai anak Betawi, Dr. H. Abdul Radjak, DSOG, sempat mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI pada tahun 2002. Salah satu gagasannya membuat danau buatan sebagai danau resapan untuk menanggulangi banjir Jakarta.
Dengan banyaknya peran tersebut, almarhum adalah salah satu tokoh di negeri ini yang memiliki kepedulian yang besar untuk mengembangkan Tanah Air dalam bidang yang dikuasainya. Semoga gagasan-gagasannya dan segala hal yang pernah dikerjakannya memberikan manfaat bagi banyak orang.
Riwayat pendidikan:
Jumlah Halaman : XXXI + 415
Harga : IDR 100.000,00