Arwin Rasyid lahir di Roma, Italia, 22 Januari 1957. Masa kecilnya dihabiskan di kota kelahirannya di Italia, juga di Swiss dan Singapura. Menempuh pendidikan S1 dari  Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), lulus tahun 1980. Selepas meraih sarjana, ia mendapat beasiswa S-2 dari East-West Center untuk program Master of Arts (MA) dan Master of Business Administration (MBA), keduanya ditempuh di University of Hawaii dan berhasil diselesaikannya tahun 1983. Selain itu, ia juga mengikuti berbagai program eksekutif di Harvard Business School, Wharton School of Business, dan INSEAD in Fountainebleau-Paris, Perancis.

Arwin mengawali kariernya dengan menjadi pengajar di FEUI. Kariernya sebagai bankir dimulai sejak 1980 di Bank of America Jakarta hingga 1987. Kemudian ia pindah ke Bank Niaga hingga tahun 1999 dengan posisi terakhir sebagai Wakil Direktur Utama.  Pada tahun 1999 Arwin diminta bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya, pada 200-2003, ia diminta menangani Bank Danamon, bank yang saat itu baru selesai “dirawat” BPPN.

Pada 2003, Arwin diminta untuk ikut menangani bank BUMN. Ia ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama Bank BNI hingga 2005. Seusai di Bank BNI, pada Juni 2005, Arwin ditunjuk sebagai Direktur Utama Telkom Group. 

Juli 2008, Arwin kembali ke “habitat lama”-nya, menjadi Direktur Utama Bank CIMB Niaga, bank yang dahulu sempat membesarkannya. Ia pun membesarkan bank hasil merger dari Bank Niaga dan Lippobank ini, dari bank dengan aset Rp90 triliun (2008) hingga menjadi beraset Rp233 triliun (2015), dan menjadi bank terbesar No. 5 dalam hal aset di Indonesia. Salah satu legacy Arwin di CIMB Niaga adalah membangun fondasi CIMB Niaga menuju bank digital terkemuka di Indonesia. Sebuah fondasi yang sangat strategis sebagai langkah antisipasi—jauh sebelum Indonesia memasuki era fintech seperti sekarang ini. 

Sejak 2015, Arwin Rasyid menjadi Founder dan Chairman TEZ Financial Group—sebuah kelompok usaha jasa keuangan yang kini terus berkembang, di bidang: multifinance, gadai prioritas, modal ventura dan fintech, yang berkedudukan di Jakarta dan Singapura.