Rabu, 23 November 2011
Selama dua tahun menetap di hotel prodeo, Sujudi menulis dua buku.
Nama Cipinang sering menjadi bahan bibir pembicaraan. Sebut saja terbongkarnya kamar mewah layaknya hotel bintang lima di Lapas Klas I Cipinang. Masyarakat geger dengan tata letak isi kamar yang sangat wah untuk sebuah penjara di Indonesia. Dampak dari terbongkar ini, pembenahan pun dilakukan. Kepala lapas dicopot serta hukuman disiplin terhadap sipir. Jika ditelusuri, masih ditemukan sisi gelap dunia narapidana yang sudah menjadi rahasia umum.
Selain sisi gelap Cipinang, ada aspek asah pikiran untuk mengisi hari-hari yang terlalu panjang dan lama di balik terali besi. Salah satunya, menulis buku seperti yang dilakonkan oleh Achmad Sujudi mantan Menteri Kesehatan RI. Selama dua tahun menetap di hotel prodeo warisan Belanda itu, dua buku ditelorkan. Buku pertama Menjadi Seniman Berorganisasi, Seni Mengelola Healthcare Industry. diluncurkan ketika dia masih dikurung di sel. Buku kedua diluncurkan ketika sudah menghirup udara bebas pada September lalu.
Buku setebal 850 halaman merupakan biografi Achmad Sujudi yang ditulis kembali oleh editornya. Sujudi merekam digital ingatan sejak kecil hingga terseret ke bui. Dari bahasa lisan diolah menjadi tulisan oleh tiga editor Salim Shahab, Eben Ezer Siadari, Abrar Yusra serta melakukan cek ulang kepada narasumber. Keakuratan data dan info sangat mendukung keampuhan sebuah buku.
Hasilnya, mencuatlah buku berjudul Dari Pulau Buru ke Cipinang dengan sub tema Sebuah Sejarah Kecil. Buku berkertas ringan ini diterbitkan oleh Rajut Publishing dan Rayyana Komunikasindo. Penempatan kalimat Sebuah Sejarah Kecil terinspirasi oleh buku Rosihan Anwar La Petite Histoire yang menyebutkan sejarah kecil karena menceritakan orang keci
Dalam buku yang terdiri dari delapan bagian, pria kelahiran Bondowoso, 11 April 1941 membeberkan Pulau Buru memberi kesan membekas meniti karir awal sebagai dokter. Mendengar nama Pulau Buru, kita teringat nama penulis populer Pramoedya Anantatoer yang juga ditahan di sana. Bedanya, Sujudi sebagai dokter. Roda hidup pak dokter dari pulau tahanan ke gedung tahanan. Salah satu tema yang mengharukan yakni kebiasaan dia membezuk teman di Cipinang berakhir menjadi warga Cipinang.
"Buku ini merupakan suatu perjalanan waktu saya," kata Sujudi yang tetap sehat di usia berkepala tujuh..
Mantan Menteri Kesehatan era Abdurrahman Wahid dan Megawati itu ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hakim menghukum Sujudi dengan tuduhan korupsi yang sama sekali tidak diakui olehnya. Selama enam bulan disidang berakhir dengan vonis 4 tahun penjara pada 23 April 2010. Hakim menjeratnya pada kasus pengadaan alat kesehatan. Sekarang Sujudi telah melewati dua per tiga masa tahanan dengan status tahanan bebas bersyarat.
Perihal kinerja Sujudi diakui oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagaimana termaktub dalam sampul belakang yakni senang bisa bekerja sama dengan Dr. Achmad Sujudi selama di pemerintahan. Dia bisa mengikuti irama kerja saya yang taktis dan langsung pada sasaran. Sangat concern pada kesehatan dan kemanusiaan. Semoga pengalaman yang dituangkan dalam buku ini memberikan manfaat dan inspirasi bagi generasi saat ini dan masa depan.
Guru Besar Politik Prof. Dr. Salim Said pada peluncuran buku bersampul foto Pulau Buru dan Lapas Cipinang mendorong pejabat atau mantan pejabat untuk membuat catatan untuk dijadikan buku memoar. Memoar, dapat menjadi pertanggungjawaban mantan pejabat kepada publik.
Mantan pejabat bisa dianggap berhasil kalau membuat memoar. Salim menambahkan, salah satu kesulitan menulis sejarah politik di Indonesia sedikitnya sumber-sumber karena orang sulit menulis memoar. Buku memoar Achmad Sujudi termasuk memoar yang bagus. Demikian puji Salim singkat.
Sumber Artikel : Beritasatu.com
FeedBack